Senin, 10 Januari 2011

MASALAH SOSIAL SEBAGAI EFEK PERUBAHAN (KASUS LINGKUNGAN HIDUP) DAN UPAYA PEMECAHANNYA


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Berbagai macam kasus lingkungan hidup belakangan ini semakain marak di Indonesia, semisal kasus lumpur Lapindo, kasus kebakaran hutan di Bengkalis, kasus pencemaran laut di perairan Dumai, dan kasus-kasus pencemaran lingkungan hidup lainnya sangat mempangaruhi kehidupan masyarakat disekitar tempat terjadinya kasus lingkungan hidup. Sebagai contoh, pendapatan petani tambak di sekitar sungai Porong, Sidoarjo yang berkurang akibat dari konsumen ikan menjadi takut untuk membeli ikan hasil budidaya mereka karena telah tercemari oleh lumpur Lapindo. Bukti dari ketakutan konsumen ini ditunjukkan oleh permintaan untuk labelisasi, terutama oleh konsumen luar negeri. Masalah social yang muncul pun semakin beranekaragam seiring semakin lamanya kasus lingkungan hidup tidak terpecahkan. Misalnya telah ditemukannya kultur masyarakat disepanjang sungai Dumai dimana masyarakat sudah terbiasa untuk membuang limbah domestiknya langsung ke dalam sungai yang menambah sulitnya pencemaran laut di perairan sekitarnya untuk diatasi.


B. Tujuan

Mengurangi dampak social yang berpengaruh pada kehidupan masyarakat serta mencari solusi untuk menangulangi suatu kasus lingkungan hidup yang terjadi pada masyarakat.


C. Sasaran

Menumbuhkan sikap peduli masyarakat terhadap kelestarian lingkungan hidup yang akan sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat di Indonesia.













ANALISIS SWOT


Analisis SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (member gambaran). Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masingmasing. Satu hal yang harus diingat baik-baik oleh para pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu memberikan jalan keluar bagi masalah-masalah yang dihadapi tersebut.

Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :

  1. S = Strength (kekuatan), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini.

  1. W = Weakness (kelemahan), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini.

  1. O = Opportunity (kesempatan), adalah situasi atau kondisi yang merupakanpeluang di luar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan.

  1. T =Threats (hambatan), adalah situasi yang merupakan hambatan bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat menghambat eksistensi organisasi di masa depan.




















BAB II
PERMASALAHAN

A.                            GLOBAL WARMING

Global warming adalah prubahan suhu bumi yang disebabkan bnayakfaktor salah satu masalah lingkungan yang kita hadapi berikut adalah penjelasannya

B.                       PENYEBAB GLOBAL WARMING
      Ada beberapa hal yang menyebebkan terjadinya global warming. Diantaranya:

1. Efek Rumah Kaca

Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat. Dalam hal ini permasalahan Urbanisasi dapat kita uraikan dengan


A.  Efek Umpan Balik


dikombinasikan dengan aktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun Efek-efek dari agen penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air. Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2, pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap ke atmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terus berlanjut dan menambah jumlah uap air di udara hingga tercapainya suatu kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gas CO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara, kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya dapat dibalikkan secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.
1.2.3 VariasiMatahari Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengan kemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalam pemanasan saat ini.] Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efek rumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfer sebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosfer bagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bila aktivitas Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini. (Penipisan lapisan ozon juga dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadi mulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena variasi Matahari 1950.


          Dampak Pemanasan Global Perubahan Iklim Perubahan Iklim ialah perubahan suhu, tekanan udara, angin, curah hujan, dan kelembaban sebagai akibat dari Pemanasan Global.mencairnya es dibelahan bumi kutub utara menjadikan daratan yang berada disekitarnya mengecil. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapa area. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.Contoh dampak dari perubahan iklim yaitu menurunnya hasil pertanian pada negara-negara berkembang seperti pada negara Afrika yang beresiko mengalami kemunduran ekonomi dan pembangunan.

a. Peningkatan Permukaan Laut

Tinggi muka laut di seluruh dunia telah meningkat 10 – 25 cm (4 – 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change)memprediksi peningkatan lebih lanjut 9 – 88 cm (4 – 35 inchi) pada abad ke-21.Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerah pantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda, 17,5 persen daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau.

b. Suhu Global Meningkat

Dengan meningkatnya suhu global dalam keadaan tertentu dapat menguntungkan suatu wilayah karena curah hujan lebih tinggi dan masa tanam lebih lama.namun pada daerah lain bertambahnya suhu menjadikan mereka kekeringan dan kekurangan air.contohnya diwilayah Kanada dengan meningkatnya curah hujan sedangkan di Afrika terjadi kekeringan akibat terjadinya kenaikan suhu

c. Kebakaran Hutan

Area hutan yang kering akibat terjadinya kenaikan suhu sehingga hutan mudah terbakar.contohnya keebakaran hutan yang ada di Australia.



d. Situs Purbakala Cepat Rusak

Suhu yang ekstrim akan menyebabkan kerusakan situs purbakala lebih rapuh.




e. Ketinggian Gunung Berkurang

Contonya pegunungan Alpen yang mengalami penurunan ketinggian karena es yang berada di puncak gunung meleleh.

f. Satelit Bergerak Lebih Cepat

Makin banyak CO2 yang dihasilkan makin kuat dorongan pada atmosfer bumi sehingga mempercepat pergerakan satelit.

g. Peningkatan Kasus Alergi

Tingkat CO2 yang meningkat dan iklim yang tak menentu dapat memicu timbulnya alergi.

h. Migrasi Hewan Besar-besaran

Yang ditimbulkan karena habitat hewan yang semula dapat ditinggalai telah rusak dan memicu gerakan migrasi besar-besaran.

i. Terjadinya Seleksi Alam

Yang menyebabkan kepunahan beberapa jenis hewan dan tumbuhan dikarenakan mereka tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

C.                                   Cara Penanggulangan Pemanasan Global

Selama ini kita mengenal slogan “one man one tree” yang disuarakan untuk menggerakan kita agar kembali menanam pohon. Namun gerakan ini belum berfungsi secara efektif karena beberapa kendala. Beberapa hal yang harus diperhatikan untuk meminimalkan global warming:

kesadaran masyarakat
jika masyarakat sadar diri dan mau menjaga bumi maka dengan sendirinya mereka akan menyayangi dan memelihara segala sesuatu yang ada di bumi.



a.  membuang sampah pada tempatnya.

b.  Mengurangi pemakaian kantong plastic

c.  Tidak membakar sampah sembarangan. Karena asap pembakaran sampah merupakan salah satu gas perusak bumi.

d.  Mulailah memisahkan sampah organic dan sampah non organic.

     e.  Memekai bahan bakar gas.


D.  Langkah Jangka Panjang Yang Harus Ditempuh

        Konsumsi total bahan bakar fosil di dunia meningkat sebesar 1 persen per-tahun. Langkah-langkah yang dilakukan atau yang sedang diskusikan saat ini tidak ada yang dapat mencegah pemanasan global di masa depan. Tantangan yang ada saat ini adalah mengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegah semakin berubahnya iklim di masa depan. Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gas rumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer dengan menyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebut carbon sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi

         produksi gas rumah kaca. Cara yang paling mudah untuk menghilangkan karbon dioksida di udara adalah dengan memelihara pepohonan dan menanam pohon lebih banyak lagi. Pohon, terutama yang muda dan cepat pertumbuhannya, menyerap karbon dioksida yang sangat banyak, memecahnya melalui fotosintesis, dan menyimpan karbon dalam kayunya. Di seluruh dunia, tingkat perambahan hutan telah mencapai level yang mengkhawatirkan. Di banyak area, tanaman yang tumbuh kembali sedikit sekali karena tanah kehilangan kesuburannya ketika diubah untuk kegunaan yang lain, seperti untuk lahan pertanian atau pembangunan rumah tinggal. Langkah untuk mengatasi hal ini adalah dengan penghutanan kembali yang berperan dalam mengurangi semakin bertambahnya gas rumah kaca.

        Gas karbon dioksida juga dapat dihilangkan secara langsung. Caranya dengan menyuntikkan (menginjeksikan) gas tersebut ke sumur-sumur minyak untuk mendorong agar minyak bumi keluar ke permukaan Injeksi juga bisa dilakukan untuk mengisolasi gas ini di bawah tanah seperti dalam sumur minyak, lapisan batubara atau aquifer. Hal ini telah dilakukan di salah satu anjungan pengeboran lepas pantai Norwegia, dimana karbon dioksida yang terbawa ke permukaan bersama gas alam ditangkap dan diinjeksikan kembali ke aquifer sehingga tidak dapat kembali ke permukaan.

        Salah satu sumber penyumbang karbon dioksida adalah pembakaran bahan bakar fosil. Penggunaan bahan bakar fosil mulai meningkat pesat sejak revolusi industri pada abad ke-18. Pada saat itu, batubara menjadi sumber energi dominan untuk kemudian digantikan oleh minyak bumi pada pertengahan abad ke-19. Pada abad ke-20, energi gas mulai biasa digunakan di dunia sebagai sumber energi. Perubahan tren penggunaan bahan bakar fosil ini sebenarnya secara tidak langsung telah mengurangi jumlah karbon dioksida yang dilepas ke udara, karena gas melepaskan karbon dioksida lebih sedikit bila dibandingkan dengan      minyak apalagi bila dibandingkan dengan batubara. Walaupun demikian, penggunaan energi terbaharui dan energi nuklir lebih mengurangi pelepasan karbon dioksida ke udara. Energi nuklir, walaupun kontroversial karena alasan keselamatan dan limbahnya yang berbahaya, bahkan tidak melepas karbon dioksida sama sekali.



































BAB III
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A.  KESIMPULAN

         Pemanasan global merupakan  permasalahan serius yang di alami umat manusia. Fenomena ini bukan lain diakibatkan oleh perbuatan manusia sendiri dan dampaknya diderita oleh manusia itu juga. Untuk mengatasi pemanasan global diperlukan usaha yang sangat keras karena hampir mustahil untuk diselesaikan saat ini. Pemanasan global memang sulit diatasi, namun kita bisa mengurangi efeknya.Penangguangan hal ini adalah kesadaran kita terhadap kehidupan bumi di masa depan. Apabila kita telah menanamkan kecintaan terhadap bumi ini maka pmanasan global hanyalah sejarah kelam yang pernah menimpa bumi ini. Oleh karena itu, marilah kita menerapkan gerakan “one man one tree” agar bumi kita terlindungi dari global warming. Dan masa depan umat manusia terjaga.

Rekomendasi

        Kehidupan ini berawal dari kehidupan di bumi jauh sebelum makhluk hidup ada. Maka dari itu untuk menjaga dan melestarikan bumi ini harus beberapa dekade kah kita memikirkannya. Sampai pada satu sisi dimana bumi ini telah tua dan memohon agar kita menjaga serta melstarikannya. Marilah kita bergotong royang untuk menyelematkan bumi yang telah memberikan kita kehidupan yang sempurna ini. Stop global warming.

STOP GLOBAL WARMING

REFERENSI

http://organisasi.org/definisi-pengertian-masalah-sosial-dan-jenis-macam-masalah-sosial-dalam-masyarakat
http://www.membuatblog.web.id/2010/03/penyebab-global-warming.html
http://www.idonbiu.com/2009/06/kesimpulan-dari-permasalahan-pemanasan.html
http://school-press.com/sman2bandung/2010/01/02/dampak-global-warming/
http://wongtmgloveaworld.blogspot.com/2008/03/cara-cara-mengatasi-global.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global#Pengendalian_pemanasan_global
http://www.idonbiu.com/2009/06/kesimpulan-dari-permasalahan-pemanasan.html
http://organisasi.org/definisi-pengertian-masalah-sosial-dan-jenis-macam-masalah-sosial-dalam-masyarakat
http://www.membuatblog.web.id/2010/03/penyebab-global-warming.html