Selasa, 10 Januari 2012

MENCEGAH DEHIDRASI SAAT BEROLAH RAGA

Menjaga kadar cairan di dalam tubuh sangat penting agar fungsi-fungsi organ pada tubuh bekerja dengan baik, terutama selama berolahraga. Mengalami dehidrasi saat fisik sedang aktif bisa menyebabkan hyponatremia yang ditandai dengan gejala sakit kepala, kelelahan, kram otot, sakir perut dan yang lebih ekstrim lagi, kematian.

Jika Anda mengalami dehidrasi di tengah olahraga, sangat penting untuk mengembalikan keseimbangan kadar air secepatnya. Mengatasi dehidrasi tak cukup hanya dengan air putih, karena cairan dalam tubuh juga mengandung elekrolit. Mineral ini sangat penting untuk menjaga tubuh dari reaksi-reaksi kimia yang mungkin berbahaya. Ketika mengalami dehidrasi saat olahraga, coba lakukan lima langkah ini, seperti dilansir Livestrong.

1. Minum Air Putih
Minum air putih saja memang tidak cukup untuk mengatasi dehidrasi, tapi inilah langkah pertama tercepat, yang bisa dilakukan. Teguklah air perlahan-lahan untuk menghindari gangguan sakit perut. Minum air putih sekaligus banyak dan terburu-buru akan meningkatkan pengeluaran urin yang justru bisa memperlambat proses rehidrasi.

2. Makan
Setelah minum, konsumsilah makanan yang tinggi kandungan air dan elektrolit. Sodium dan potassium merupakan jenis elektrolit yang sangat penting untuk hidrasi tubuh. Dua komponen tersebut bisa Anda dapatkan dari sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung air. Jadi saat berolahraga, jangan lupa membekali tas Anda dengan buah atau potongan sayur segar.

Makanan yang sedikit asin seperti sup sayuran juga bisa segera mengganti cairan tubuh yang hilang. Studi yang diterbitkan dalam 'British Journal of Sports Medicine' menemukan bahwa proses rehidrasi akan lebih efektif dengan menggabungkan air dan makanan daripada hanya konsumsi minuman energi.

3. Minuman Energi
Jika tidak ada makanan yang bisa dikonsumsi dengan segera, maka pilihan satu-satunya adalah meneguk sports drink. Minuman energi mengandung elektrolit yang membantu tubuh Anda menahan air dan menyimpan keseimbangan cairan dengan cepat. Minuman energi juga bisa mencegah hyponatremia.

Mengonsumsi minuman elektrolit memang dapat membantu mengganti cairan yang hilang dengan segera. Tapi tidak disarankan untuk meminumnya setiap hari dan dalam jangka waktu panjang.

4. Minum Melebihi Cairan yang Telah Hilang
Minumlah melebihi cairan yang telah hilang. Misalnya, jika Anda berolahraga selama dua jam dan kehilangan 1 liter cairan lewat keringat (bisa diperkirakan dengan menimbang berat badan sebelum dan setelah olahraga), tubuh tidak akan terhidrasi kembali sampai Anda mengonsumsi 1,5 kali lebih banyak dari cairan yang hilang.

Hal ini karena setiap kali Anda mengonsumsi cairan, sebagian akan hilang melalui urin. Ini artinya, jika Anda minum sesuai jumlah cairan yang hilang, maka cairan elektrolit yang terserap tubuh tidak akan cukup untuk merehidrasi.

5. Hindari Alkohol dan Kafein
Jangan pernah minum minuman beralkohol atau berkafein tinggi saat dehidrasi. Dua minuman tersebut akan meningkatkan produksi urin, membuat tubuh Anda lebih sulit untuk mempertahankan kadar cairan.


Cek TKPnya

PHOTOGRAPHY SERANGGA

Saat melihat serangga biasanya ada beberapa dari kita yang merasa geli atau bahkan phobia. Namun tahukah Anda, jika kita lihat dari sisi yang berbeda, dunia serangga bisa sangat menakjubkan. Contohnya pada hasil fotografi di bawah ini.














































KODOK RAKSASA AFRIKA

KAMAGUNTAA,,,
Kodok yang biasa terlihat di Indonesia tak lebih besar dari tikus. Tapi ada kodok yang beratnya mencapai 4 pon atau hampir 2 kilogram. Itulah Kodok Afrika yang hidup di Mozambik.mungkin seperti di film naruto kali yaa,,



Di foto ini terlihat si kodok sedang menelan tikus bahkan tikus itu masih tampak kepalanya di ujung mulut kodok. Tikus yang ditangkap kodok raksasa itu hanya sebanding dengan kaki Kodok Raksasa.


Mengerikan dan menjijikkan kelihatannya. Tapi itulah fakta di Afrika dengan kekayaan satwa dan fauna yang ekstrim dan unik.

Jenis kodok ini sering disebut Kodok lembu (bullfrog) Afrika yang bernama latin Pyxicephalus adspersus. Kodok ini juga dikenal agresif dan garang saat merenggut mangsanya.


Kodok raksasa ini bergigi tajam, warnanya hijau kehitaman mengkilat dan kakinya seperti kaki biawak. Ada sedikti warna kuning kemerahan di beberapa bagian tubuhnya.

Bayangkan saja betapa besar kodok ini sehingga mampu melahap ular kobra, tikus atau burung yang sedang hinggap di habitatnya. Berarti kodok ini mampu bergerak cepat dan sanggup menyerang siapa pun yang mengganggunya.


Wajar demikian, karena rahang bawah kodok raksasa itu memiliki semacam gigi yang disebut odontoid untuk menjepit dan mengunyah begitu mencaplok mangsa.

Selain tikus, makanan favoritnya adalah kadal, burung, bahkan ular berbisa sekalipun. Bahkan, konon pernah ada seekor kodok yang sanggup menghabisi 17 anak kobra sebagai santapannya.